Thursday, January 16, 2014

Terbangun, dan Masih Mimpi...


Hei, ini masih pagi dan aku sudah kangen kamu, lagi.

 
Setengah hati aku membuka mata, seperti matahari yang masih enggan menampakkan diri.  
Dan kau tahu apa? Sesosok kamu yang pertama kali hinggap di pikiranku. 
 Lagi, dan lagi.....

Hey! Kamu apakan aku hingga seluruh otakku isinya kamu? Ah...kamu benar-benar membuatku gila!

Semalam tadi, malam panjang yang kita lalui bersama, menghabiskan waktu bersama.  
Melihat kelap-kelip lampu kota yang seakan ikut merayakan kebahagian kita malam itu. 
Indah sekali.


Kamu tahu, aku masih belum percaya bahwa ini benar-benar terjadi. 

Aku masih saja merasa seperti bemimpi kalau kamu adalah orang yang mampu menguasai hatiku. 

Aku masih tidak percaya bahwa akan ada pria yang mau menyayangiku secara utuh dengan segala rebek dan manjanya aku. 

Dan ya, ini benar-benar terjadi. 
Thanks God, its really happens


Senangnya disayang kamu. 

Kamu manis. 

Hehe..iya manis. 


Mungkin kamu bukan sosok pria romantis yang mampu merangkai kata-kata indah menjadi syair yang puitis. Tapi kamu mampu menenangkanku dengan caramu. 
Dengan kesederhanaan tutur katamu, aku justru melihat kejujuran yang terpancar jelas dari matamu. 


Kamu bukan pula sosok pria yang datang dengan membawa kejutan- kejutan manis. 
Bahkan lebih dari itu, kamu adalah kejutan terindah yang diberikan tuhan kepadaku. 


Kamu juga tidak pernah datang dengan membawa seikat bunga, 
namun hadirmu mampu memekarkan kembali bunga-bunga yang sempat layu dalam hatiku.


Aku selalu suka bagaimana caramu memperlakukan aku. 
Bagaimana kamu menggenggam tanganku, membelai rambutku, mengecup keningku. 
Manis sekali.   


Kau tahu, banyak sekali yang ingin aku katakan malam tadi. 
entah mengapa aku tak mampu berbicara apa-apa, hatiku sungguh bahagia dengan euphoria yang meletup-letup.
Namun rasanya semua cukup dengan pelukan erat sepanjang malam kita bersama.


Betapa aku tak ingin kehilangan kamu, 
betapa aku sangat bersyukur kepada tuhan karena menghadirkanmu dalam hidupku.


Setiap kali berjumpa, setiap kali bersua. 
Rasa itu tumbuh semakin liar-lagi dan lagi. 


Denganmu, aku jatuh cinta berkali-kali.

Aku tak berani memimpikan masa depan terlalu jauh, 
tapi satu yang perlu kamu tahu, 
bahwa aku sungguh bahagia dan bersyukur mendapat pengawalan hati olehmu. 

Aku hanya bisa berdoa semoga tuhan mengekalkan cinta kita sampai pada akhir yg bahagia. 
Doa yang sederhana, namun tak pernah lelah ku ucap ketika sujud. 
Boleh aku mendapat 'Amin' darimu? 


 -Nurihza Zulvi Muharammi -

No comments:

Post a Comment