Hei, ini masih pagi
dan aku sudah kangen
kamu, lagi.
Setengah hati aku
membuka mata, seperti matahari yang masih enggan menampakkan diri.
Dan kau tahu apa? Sesosok
kamu yang pertama kali hinggap
di pikiranku.
Lagi, dan lagi.....
Hey! Kamu apakan aku
hingga seluruh otakku isinya kamu? Ah...kamu
benar-benar membuatku gila!
Semalam tadi, malam
panjang yang
kita lalui bersama, menghabiskan
waktu bersama.
Melihat kelap-kelip lampu kota yang seakan ikut merayakan kebahagian kita
malam itu.
Indah sekali.
Kamu tahu, aku masih
belum percaya bahwa ini benar-benar terjadi.
Aku masih saja merasa
seperti bemimpi kalau
kamu adalah orang yang
mampu menguasai hatiku.
Aku masih tidak percaya bahwa akan ada pria yang mau menyayangiku secara
utuh dengan segala rebek dan manjanya aku.
Dan ya, ini benar-benar terjadi.
Thanks God, its really happens
Senangnya disayang kamu.
Kamu manis.
Hehe..iya manis.
Mungkin kamu bukan sosok pria romantis yang mampu
merangkai kata-kata indah menjadi syair yang puitis. Tapi kamu mampu
menenangkanku dengan caramu.
Dengan kesederhanaan tutur
katamu, aku justru
melihat kejujuran yang terpancar jelas dari matamu.
Kamu bukan pula sosok pria yang datang
dengan membawa kejutan- kejutan manis.
Bahkan
lebih dari itu, kamu adalah
kejutan terindah yang
diberikan tuhan kepadaku.
Kamu juga tidak pernah datang dengan membawa seikat
bunga,
namun hadirmu mampu memekarkan kembali bunga-bunga yang sempat layu
dalam hatiku.
Aku selalu suka bagaimana
caramu memperlakukan aku.
Bagaimana kamu menggenggam tanganku,
membelai rambutku, mengecup keningku.
Manis sekali.
Kau tahu, banyak sekali yang ingin aku
katakan malam tadi.
entah mengapa aku tak mampu berbicara apa-apa, hatiku sungguh bahagia dengan euphoria yang meletup-letup.
Namun rasanya semua cukup dengan pelukan erat sepanjang malam kita bersama.
Betapa aku tak ingin kehilangan kamu,
betapa aku sangat bersyukur
kepada tuhan karena menghadirkanmu dalam hidupku.
Setiap kali berjumpa, setiap kali bersua.
Rasa itu tumbuh semakin
liar-lagi dan lagi.
Denganmu, aku jatuh cinta berkali-kali.
Aku tak berani memimpikan masa depan terlalu jauh,
tapi satu yang perlu
kamu tahu,
bahwa aku sungguh bahagia dan bersyukur mendapat pengawalan hati
olehmu.
Aku hanya bisa berdoa semoga tuhan mengekalkan cinta kita sampai pada
akhir yg bahagia.
Doa yang sederhana, namun tak pernah lelah ku ucap ketika
sujud.
Boleh aku mendapat 'Amin' darimu?
-Nurihza Zulvi Muharammi -
No comments:
Post a Comment