Sosok menyebalkan pada awalnya. Entah kenapa aku sebel lihat
kamu keliteran di kampusku. Hehe.
Tapi semesta memang keren. Semua berubah. Dimana aku akhirnya
kenal kamu sebagai pelatih dramaku. Dikenalkan oleh Meylia di malam itu,
pertengahan maret 2013. Mengenalkan dirimu dengan nama Samohung-panggil
Mas Hung wae- begitu katamu.
Aku tak pernah menyangka, dari yang
mulanya biasa-biasa saja bisa berubah menjadi luar biasa
seperti ini. Yang
awalnya hanya sebatas hubungan ‘kerja’ bisa berlanjut hingga sejauh ini.
Aku sadar sesadar-sadarnya bahwa aku sudah punya kekasih waktu
itu, dan kamu juga tengah dekat dengan seorang gadis. Namun sekali lagi, Tuhan Maha Keren. Semesta luar biasa. Entah bagaimana
awalnya kita bisa begitu dekat dan semakin dekat. Hingga harus ada yang patah
hatinya dan hancur perasaannya ketika kita memutuskan untuk bersama. And I’m really sorry for that. Perasaan
memang tak bisa dibohongi. Tak akan pernah bisa.
Semuanya seperti mimpi. Ketika seorang yang baru saja
masuk ke kehidupanmu mampu memporak-porandakan hatimu,
mengacak-acak perasaanmu. Yang mampu mengubah jalan pikiranmu dan segala sudut pandangmu yang selama ini
jadi pendirianmu. Skeptis. Seseorang yang mampu membuka matamu tentang
bagaimana seharusnya menjalani hidup. Tentang bagaimana cinta itu sebenarnya.
Jumat itu, pertama kali kita jalan berdua. Hanya berdua;
setelah beberapa kali kita menghabiskan waktu bersama dengan teman-temanmu
hingga larut malam. Sepanjang jalan kita banyak bertukar pikiran, bercerita, dan
banyak gelak tawa disana. Yang aku ingat, hari
itu menyenangkan. Itu saja.
Aku tak pernah bosan berbicara denganmu. Satu yang aku suka darimu, ketika kamu mengacak-acak lembut rambutku saat
aku mulai menggodamu dengan joke
genitku. Manis sekali. Kamu tak pernah berusaha menyentuh tubuhku, bukan karena
tidak tertarik. Tapi lebih kepada kamu sangat menghargai dan menghormatiku
sebagai perempuan. Dari situ aku mulai sadar, bahwa cinta seharusnya memang
seperti itu. Bukan perkara nafsu yang harus dikedepankan. Aku tersentak,
merasa bodoh selama ini.
Cinta tidak melulu tentang fisik, ada hati dan perasaan yang harus
di-nomersatu-kan.
Aku
merasa semakin nyaman berada di dekatmu. Entah siapa yang memulai, kita menjadi sangat
dekat semenjak itu. Dan cerita hari itu ditutup dengan manis, sangat manis. Rintik hujan kala itu jadi
saksinya.
Mas Hung...pelatih dramaku, yang sekarang menggenggam erat tanganku.
No comments:
Post a Comment