Wednesday, December 11, 2013

Mas Hung...

Sosok menyebalkan pada awalnya. Entah kenapa aku sebel lihat kamu keliteran di kampusku. Hehe.
Tapi semesta memang keren. Semua berubah. Dimana aku akhirnya kenal kamu sebagai pelatih dramaku. Dikenalkan oleh Meylia di malam itu, pertengahan maret 2013. Mengenalkan dirimu dengan nama Samohung-panggil Mas Hung wae- begitu katamu.
Aku tak pernah menyangka, dari yang mulanya biasa-biasa saja bisa berubah menjadi luar biasa seperti ini. Yang awalnya hanya sebatas hubungan ‘kerja’ bisa berlanjut hingga sejauh ini.
            Aku sadar sesadar-sadarnya bahwa aku sudah punya kekasih waktu itu, dan kamu juga tengah dekat dengan seorang gadis. Namun sekali lagi, Tuhan Maha Keren. Semesta luar biasa. Entah bagaimana awalnya kita bisa begitu dekat dan semakin dekat. Hingga harus ada yang patah hatinya dan hancur perasaannya ketika kita memutuskan untuk bersama. And I’m really sorry for that. Perasaan memang tak bisa dibohongi. Tak akan pernah bisa.
            Semuanya seperti mimpi. Ketika seorang yang baru saja masuk ke kehidupanmu mampu memporak-porandakan hatimu, mengacak-acak perasaanmu. Yang mampu mengubah jalan pikiranmu dan segala sudut pandangmu yang selama ini jadi pendirianmu. Skeptis. Seseorang yang mampu membuka matamu tentang bagaimana seharusnya menjalani hidup. Tentang bagaimana cinta itu sebenarnya.
            Jumat itu, pertama kali kita jalan berdua. Hanya berdua; setelah beberapa kali kita menghabiskan waktu bersama dengan teman-temanmu hingga larut malam. Sepanjang jalan kita banyak bertukar pikiran, bercerita, dan banyak gelak tawa disana. Yang aku ingat, hari itu menyenangkan. Itu saja.
Aku tak pernah bosan berbicara denganmu.  Satu yang aku suka darimu, ketika kamu mengacak-acak lembut rambutku saat aku mulai menggodamu dengan joke genitku. Manis sekali. Kamu tak pernah berusaha menyentuh tubuhku, bukan karena tidak tertarik. Tapi lebih kepada kamu sangat menghargai dan menghormatiku sebagai perempuan. Dari situ aku mulai sadar, bahwa cinta seharusnya memang seperti itu. Bukan perkara nafsu yang harus dikedepankan. Aku tersentak, merasa bodoh selama ini. Cinta tidak melulu tentang fisik, ada hati dan perasaan yang harus di-nomersatu-kan.
Aku merasa semakin nyaman berada di dekatmu. Entah siapa yang memulai, kita menjadi sangat dekat semenjak itu. Dan cerita hari itu ditutup dengan manis, sangat manis. Rintik hujan kala itu jadi saksinya.



Mas Hung...pelatih dramaku, yang sekarang menggenggam erat tanganku.

No comments:

Post a Comment